Pembelajaran Berbasis Proyek
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran Inovatif II
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Lestariningsih, S.Pd, M.Pd
Oleh
NOVITASARI (1431060)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI
SIDOARJO
2016
PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK
·
Pengertian
Pembelajaran berbasis proyek atau tugas adalah metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran
berbasis proyek/tugas (project-based/task learning) membutuhkan suatu
pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa didesain
agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik
termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan
tugas bermakna lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja
secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for
Eduction, 2001).
·
Karakteristik
Pembelajaran
berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberikan pengalaman belajar
yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa ( Gear, 1998). Sedangkan menurut
Buck Institute For Education (1999)dalam Made (2000, 145) belajar berbasis
proyek memiliki karakteristik yaitu :
1.
Siswa
membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
2.
Terdapat
masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
3.
Siswa
merancang proses untuk mencapai hasil.
4.
Siswa
bertanggunga jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.
5.
Siswa
melakukan evaluasi secara kontinu.
6.
Siswa
secara teratur melihat kembali apa yang meraka kerjakan.
7.
Hasil
akhir berupa produk dan di evaluasi kualitasnya.
8.
Kelas
memiliki atmosfir yang memberikan toleransi kesalahan dan perubahan.
·
Prinsip
1.
Prinsip
sentralistis
Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari
kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa
belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
2.
Prinsip
pertanyaan pendorong
Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau
permasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau
prinsip utama suatu bidang tertentu.
3.
Prinsip
investigasi konstruktif
Perinsip investigasi konstruktif merupakan proses yang mengarah kepada
pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep dan
resolusi.
4.
Prinsip
otonom
Prinsip otonomi dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan
sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas
menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi dan bertanggung
jawab.
5.
Prinsip
realistis
Prinsip realistis berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata,
bukan seperti di sekolah.
·
Langkah
Pembelajaran
1. Penentuan Pertanyaan
Mendasar (Start With the Essential Question).
2. Mendesain
Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project.
3. Menyusun
Jadwal (Create a Schedule).
4. Memonitor
peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project).
5. Menguji
Hasil (Assess the Outcome).
6. Mengevaluasi
Pengalaman (Evaluate the Experience)
·
Kelebihan
1. Meningkatkan
motivasi.
2. Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah.
3. Meningkatkan
kolaborasi.
4. Meningkatkan
keterampilan mengelola sumber.
5. Increased
resource – management skill
·
Kekurangan
1. Kebanyakan
permasalahan “dunia nyata” yang tidak terpisahkan dengan masalah kedisiplinan ,
untuk itu disarankan mengajarkan dengan cara melatih dan menfasilitasi peserta
didik dalam menghadapi masalah .
2. Memerlukan
banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.
3. Memerlukan
biaya yang cukup banyak.
4. Banyak
peralatan yang harus disediakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar