Metode Quantum
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran Inovatif II
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Lestariningsih, S.Pd, M.Pd
Oleh
NOVITASARI (1431060)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI
SIDOARJO
2016
A. Sejarah Quantum Learning
Tokoh
utama di balik pembelajaran kuantum adalah Bobbi DePorter, seorang ibu
rumah tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan
keuangan, dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti
bidang pembelajaran. Dialah perintis, pencetus, dan pengembang utama
pembelajaran kuantum. Semenjak tahun 1982 DePorter mematangkan dan
mengembangkan gagasan pembelajaran kuantum di SuperCamp, sebuah lembaga
pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian California,
Amerika Serikat. SuperCamp sendiri didirikan atau dilahirkan oleh
Learning Forum, sebuah perusahahan yang memusatkan perhatian pada
hal-ihwal pembelajaran guna pengembanga potensi diri manusia. Dengan
dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike
Hernacki, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, DePorter secara
terprogram dan terencana mengujicobakan gagasan-gagasan pembelajaran
kuantum kepada para remaja di SuperCamp selama tahun-tahun awal
dasawarsa 1980-an.
Dia
belajar dari Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan
bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia “.prinsipnya adalah bahwa Sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun dapat ,memberikan sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain dari suggestology adalah accelerated learning ( pemercepatan belajar).
Demikianlah,
metode pembelajaran kuantum merambah berbagai tempat dan bidang
kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting),
lingkungan bisnis, lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas
(sekolah). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pembelajaran kuantum
merupakan falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak
secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.
Falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum yang telah dikembangkan, dimatangkan, dan diujicobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan, dan dituliskan secara utuh dan lengkap dalam buku Quantum Learning.
Falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum yang telah dikembangkan, dimatangkan, dan diujicobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan, dan dituliskan secara utuh dan lengkap dalam buku Quantum Learning.
C. Pengertiuan Quantum Learning


Quantum
learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik
(NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi.
Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat
digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian siswa dan guru.
”.
Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik
pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode
tertentu.
D. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Quantum Learning
- Tujuan Pembelajaran Quantum Learning :
1. Tumbuhnya emosi positif,
2. kekuatan otak
3. keberhasilan
4. kehormatan diri
- Manfaat Pembelajaran Quantum Learning :
1. Sikap Positif
2. Motivasi
3. Belajar Aktif
4. Membangun dan Mempertahankan lingkungan positif
5. Kepercayaan diri
6. Sukses
E. Karakteristik Pembelajaran Quantum Learning
•
Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika
kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
•
Pembelajaran kuantum berupaya memadukan [mengintegrasikan],
menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi-diri manusia selaku
pembelajar dengan lingkungan [fisik dan mental] sebagai konteks
pembelajaran.
• Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna.
• Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
•
Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
• Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran
F. Strategi Pembelajaran Quantum Learning
Teknologi
baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalarn
pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa
kita kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat
digantikan dengan learning with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang
dewasa, learning with effort menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk
dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas, seperti kemauan berusaha,
mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif,
tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika situasi
belajar seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat
membuat belajar lebih efektif menurut pendapat beberapa pengajar.
Sedangkan Strategi pembelajaran yang lain, Seperti:
• Teori otak kanan/kiri
• Teori otak triune (3 in 1)
• Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)
• Teori kecerdasan ganda
• Pendidikan holistik (menyeluruh)
• Belajar berdasarkan pengalaman
• Belajar dengan symbol
• Simulasi/permainan
G. Perbedaan Quantum Learning dan Quantum Teaching
Quantum
Teaching dan Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang
sama-sama dikemas Boby DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan,
sugestopedia, dan belajar melalui berbuat.
1. Quantum
Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas,
berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan
mengevaluasinya. Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep TANDUR,
yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
2. Quantum
Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta,
konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat,
menyenangkan, dan berkesan.Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep
AMBAK yakni Apa Manfaatnya Bagiku
Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar